MAMDAPO

MA Muhammadiyah 2 Ponorogo

Kunjungan Kerjasama

Menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi setempat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Simulasi UNBK

Simulasi UN CBT 2017 di LAB. Komputer MA Muhammadiyah 2 Ponorogo.

Gedung Madrasah

Suasana madrasah yang kondusif untuk pemebalajaran, rindang dan hijau...

Parade Drumband

Parade Drumband dalam rangka Wisuda Purnawiyata Perguruan Muhammadiyah Yanggong.

Rabu, 08 April 2015

INFO PPDB TAHUN 2015/2016

INFORMASI PENDAFTARAN PESERTA DIDIK ABRU TAHUN 2015/2015


Senin, 06 April 2015

Visi , Misi dan Tujuan MA Muhammadiyah 2 Yanggong

A.  Visi Madrasah

 Iman mantab,Islam kaafah,Unggul dalam prestasi dan berbudaya lingkungan

B.  Misi Madrasah

1. Terselenggarakannya pendidikan yang berorientasi mutu baik secara khuluqiyah, aqliyah, jasadiyah dan ruhiyah.

2. Terlaksananya KBM yang kondusif dalam lingkungan sekolah yang aman, tertib, disiplin, bersih yang didukung oleh sarana prasarana yang memadahi.

3. Terciptanya pengembangan kemampuan dasar peserta didik menjadii muslim yang taat beribadah dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

4. Terciptanya pengembangan kemampuan berfikir ilmiah, kritis dan berkecakapan  hidup/ life skill  peserta didik

5. Terciptanya hubungan yang harmonis dan demokratis antar warga sekolah dan lingkungan sekolah.

6.Terlaksananya manajemen sekolah yang tertib, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

7. Terwujudnya warga sekolah yang sejahtera, lahir dan bathin.

8. Terwujudnya lulusan unggul, berakhlaq mulia dan mandiri.

9. Terwujudnya kerja sama yang baik dan saling menguntungkan dengan lembaga /instansi lain.

 

C.  Tujuan Madrasah

1. Tujuan Tahap I

a.         Meningkatkan minat belajar peserta didik melalui proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan.

b.        Meningkatkan pengamalan nilai – nilai islam dan ukhuwah islamiyah di lingkungan madrasah

c.         Meningkatkan sarana dan prasarana ( komputer, ektrakurikuler)

d.        Meningkatkan kinerja kepala sekolah, guru, tenaga administrasi.

e.         Mewujudkan kualifikasi guru yang profesional

2. Tujuan Tahap II

a.   Mewujudkan madrasah yang memiliki peserta didik yang berjiwa sosial dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

b.  Mewujudkan madrasah yang di perhitungkan oleh masyarakat pada umumnya sejajar dengan sekolah menengah favorit.

c.   Mewujudkan lulusan yang kompeten di dalam bidang akademik dan non akademik

Sejarah Pendirian dan Perkembangan Madrasah Aliyah Muhammadiyah 2 Yanggong

Awal mula pendidikan formal di Yanggong masih berupa Madrasah Diniyah Malam yang tenaga pengajarnya adalah KH. Sayuti Hadi Kusna, Bapak Suradji dan Bapak Abdur Rahman. Materinya pelajarannya adalah fiqih, baca tulis Al-Qur’an, menulis huruf hijaiyah, tajwid, aqidah Islam dan bahasa Arab. Sistem mengajarnya sudah klasikal namun belum ada kenaikan kelas. Keadaan seperti ini berjalan ini berjalan hingga tahun 

Pada tahun 1957 mengalami sedikit kemajuan dengan dikenalnya sistem kenaikan kelas dan proses belajar mengajar sore hari. Hal ini berlangsung hingga tahun 1960. Peristiwa yang cukup penting terjadi pada tahun 1963 tepatnya tanggal 1 Maret 1963 dengan didirikannya Madrasah Wajib Belajar (MWB) yang materi pendidikannya sudah mengacu pada Departemen Agama yaitu 75% pelajaran agama dan 25% pelajaran umum.

Tahun 1964 Departemen Agama memberlakukan peraturan baru yaitu Madrasah Wajib Belajar harus diubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI). Setahun kemudian, tepatnya tahun 1965, sudah mendapatkan bantuan guru dari Departemen Agama.

Bersamaan dengan pencanangan Repelita 1 di Jakarta, warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiah Yanggong pada 1 April 1969 mengadakan Apel Pencanangan Pendirian Lembaga Pendidikan Lanjutan. Setelah pencanangan tersebut terjadi diskusi dan pembicaraan serius terutama oleh tiga orang tokoh yang sangat menginginkan segera terwujudnya lembaga pendidikan lanjutan. Ketiga orang tersebut adalah pertama, KH. Sayuti Hadi Kusna, kedua, Munadji dan ketiga Kasan Duriyat. Ketiga tokoh tersebut merupakan konseptor dan perencana pendirian lembaga pendidikan lanjutan. Maka pada tanggal 5 Januari 1970 secara resmi berdiri sebuah lembaga pendidikan formal yang diberi nama “Mualimin Mualimat Muhammadiyah Yanggong”. Peresmian tersebut dihadiri pejabat dari Departemen Agama Kabupaten Ponorogo, tokoh Muhammadiyah dan Aisyiah Yanggong.

Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kediaman KH. Sayuti Hadi Kusna. Proses Belajar mengajar berlangsung pagi hari. Siswa-siswa angkatan pertama berjumlah pertama berjumlah 18 orang dengan tenaga pengajar 12 orang. Materi pendidikan sudah mengacu pada kurikulum yang ditetapkan Departemen Agama.

Mualimin Mualimat Muhammadiyah Yanggong sejak awal sudah berdiri sudah menetapkan peraturan wajib berjilbab bagi para siswinya. Sekolah ini mungkin adalah lembaga pendidikan formal pertama di Kabupaten Ponorogo yang pertama kali menerapkan peraturan wajib berjilbab. Sekolah ini mempunyai jenjang pendidikan 6 tahun. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dari hari Sabtu hingga Kamis. Hari liburnya adalah hari Jum’at. Libur hari Jum’at masih berlaku hingga saat ini. Pada tahun 1973 kegiatan belajar mengajar dialihkan di serambi masjid Darul A’dham.

Pada tahun 1974 Mualimin Mualimat Muhammadiyah Yanggong menyelenggarakann ujian persamaan PGAN 4 tahun. Pada tahun ini juga Mualimin Mualimat mulai menempati ruang kelasnya sendiri. Tahun 1976 sekolah ini kembali menyelenggarakan ujian persamaan PGAN 6 tahun. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan membuat lembaga ini bisa terus eksis berdiri dalam rangka turut mencerdaskan bangsa.

Seiring dengan terbitnya Surat Keputusan bersama (SKB) tiga menteri yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan maka Madrasah Mualimin Mualimat pun mengadakan perombakan. Sesuai dengan peraturan tersebut maka pada tahun 1978 Mualimin Mualimat Muhammadiyah dipecah menjadi 2 sekolahan yaitu Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 3 dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah 2 Yanggong. Materi pendidikan yang diajarkan juga sesuai dengan kurikulum Departemen Agama. Hanya saja dari materi yang ada pihak sekolah mengambil kebijakan agar pendidikan agama tetap mendominasi kegiatan belajar mengajar di madrasah ini.

Sejak tahun 1978 sampai sekarang nama Madrasah ini tidak berubah. Madrasah ini berada dibawah naungan Organisasi Muhammadiyah dan dibina oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhmmadiyah. Karena dibawah naungan Muhammadiyah maka Organisasi Intra Sekolah pun bernuansa Ke Muhammadiyahan. Saat ini di sekolah ini ada dua Organisasi Intra Sekolah yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah ranting KH. Ahmad Badawi dan Organisasi kepanduan Hizbul Wathan (HW).

Sejak menjadi Madrasah Aliyah telah terjadi beberapa kali pergantian kepala sekolah di Madrasah ini. Adapun yang pernah menjabat kepala madrasah di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 2 Yanggong adalah:

Pada tahun 1970-1979 H. Asjhurul ‘Ulum BA

Pada tahun 1979-1987 Misnul Huda, BA

Pada tahun 1987-1989 H. Sumani, BA (merangkap KA MTs)

Pada tahun 1989-2008 H. Asjhurul ‘Ulum, BA

Pada tahun 2008-2010 H. Sumani, BA

Pada tahun 2010- 2019 Drs. Sugianto, M.MPd

Pada Tahun 2019-Sekarang Joko Susilo, SE